Posted by : Valentinus Novandus Jumat, 02 Januari 2015

Antena Horn Piramida merupakan antena yang biasanya dipakai dalam sistem telekomunikasi gelombang mikro. Antena ini mempunyai gain yang tinggi. Antena horn piramida merupakan antena celah (aperture antenna) yang menyerupai piramida. Pada perancangan kali ini akan membuat antena horn piramida yang memancarkan dan menerima gelombang elektromagnetik untuk frekuensi 2.4 GHz yang di gunakan pada sitem WiFi, dengan menggunakan WR62 dimana dimensi a = 11.3 cm dan dimensi b = 5.87 cm, yang bekerja pada range frekuensi 1,71 GHz - 2,6 GHz dengan bahan yang digunakan adalah aluminium dengan Gain8,22 dB sekaligus membuktikan salah satu ketentuan dari tabel standar waveguide antena horn persegi yaitu WR 430 yang telah ada. Pola radiasi yang diperoleh dari antena ini adalah unidirectional yaitu pola radiasi satu arah. Performansi antena horn piramida dapat diukur dari nilai directivity atau pengarahannya, semakin tinggi nilai directivity, maka performansi antena tersebut semakin baik. hehehe ceritanya basa basi gitu :D

Langsung saja kita mulai demgan Perancangan Simulasi Simulasi perancangan antenna horn piramida untuk frekuensi kerja sebesar 2,4 GHz pada kali ini menggunakan software CST.

Berikut langkah-langkah merancang antenna horn piramida menggunakan CST :

 1. Pilih icon CST Microwave Studio, lalu klik OK


 2. Setelah itu pilih Antenna (Horn, Waveguide), lalu klik OK

 3. Mengatur satuan untuk setiap besaran yang digunakan dengan mengklik icon Set units yang terdapat pada icon Solve, dengan mengatur satuan frekuensi yang digunakan dalam GHz dan satuan panjang dalam cm.


 4. Setelah itu klik icon Toggle local coordinatas on/off pada icon WCS untuk memposisikan atau memindahkan koordinat di tengah lembar kerja.

5. Memasukan parameter-parameter antena horn piramida pada tabel parameter.

 Parameter antenna horn piramida yang didapat dari perhitungan sebagai berikut :

A       : 15.63 cm 
B       : 12.76 cm
C       : a = 11.3 cm
D       : b = 5.87 cm
E        : R =  10.36 cm
F        : r =  5.27 cm

Setelah memasukan parameter, maka akan terlihatseperti Gambar 
6. Setelah memasukkan parameter klik icon Create brick lalu tekan tombol ESC pada keyboard.

7. Membuat solid 1 yaitu waveguide antena sisi a, sisi b, dan r dengan memasukan parameter C, D dan F, lalu memilih material yang digunakan yaitu alumunium.

8. Klik icon pick face dan double click pada bagian depan solid 1, lalu klik icon Align WCS untuk memindahkan solid 1 ke belakang lembar kerja.

9. Klik icon Local transform coordinates yang terdapat pada icon WCS untuk memindahkan koordinat sejauh R-r, maka parameter yang dimasukan adalah E-F  

Sehingga jika dilihat dari sisi kanan akan nampak seperti Gambar 3.13
 

10.     Kemudian membuat solid 2, dengan mengklik icon Create brick lalu tekan tombol ESC pada keyboard dan masukan parameter A dan B

11.        Klik icon pick face, kemudian double click pada solid 2 setelah itu klik Object lalu pilih Loft untuk menghubungkan solid 1 dengan solid 2  

12.        Selanjutnya memblok solid 1, solid 2, dan solid 3 dengan cara mengklik solid 1, solid 2, dan solid 3 sambil menekan tombol Ctrl pada k, kemudian klik icon boolean add untuk menyatukan ketiga solid agar menjadi satu solid .

13.        Kemudian klik pick face dan double click pada bagian depan antena 

14.        Lalu merubah Perspective menjadi Back, kemudian klik Pick face dan double click pada bagian belakang antena  

15.        Kemudian merubah Back menjadi Perspective, lalu melubangi antena dengan cara klik Object dan pilih Shell Solid or Thickness Sheet, kemudian masukkan ketebalan antena sebesar 0.2 cm  

Maka akan nampak seperti Gambar

16.        Selanjutnya membuat waveguide port, dengan cara klik Pick face dan double click pada bagian belakang antena.
 

17.        Lalu klik icon Waveguide port yang terdapat pada icon Solve, dan masukan Xmin=Ymin= -0,2 cm dan Xmax=Ymax= 0,2 cm lalu klik OK

18.  Kemudian masukan range frekuensi yaitu Fmin sebesar 1.71 GHz dan Fmax sebesar 2.6 GHz 

19   Klik Solve dan pilih Field Monitor

20. Kemudian apply E-Field, H-Field dan Farfield dengan frekuensi kerja 2.4 GHz

21.  Kemudian apply E-Field, H-Field dan Farfield dengan frekuensi kerja 2.4 GHz   1.      Kemudian run simulasi dengan klik icon Transient solver

22.  Setelah selesai runing maka langkah selanjutnya adalah melihat hasil simulasi, untuk mengetahui nilai VSWR yang didapat klik Result lalu pilih S-Parameter Calculations, kemudian klik Calculate VSWR

23.  Untuk melihat hasil simulasi seperti S-Parameter dan VSWR terdapat pada 1D Results yang terdapat pada Navigation Tree, dengan cara mengklik tanda tambah (+) pada 1D Result, lalu klik S-Parameter, setelah itu melihat nilainya dengan cara klik kanan mouse pada kurva lalu pilih Show Axis Marker.

berikut ini adakah perancangan horn piramida, namun pada hal ini belum lah selesai karena VSWR tidak benar, yang benar adalah dengan membentuk lembah pada frekuensi kerja kita, maka hal ini harus dilakukan optimasi terlebih dahulu.

terimakasih, biasakan tinggalkan jejak/ komen di bawah ya hehehe.

{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. A Caucasian, an Asian casino operator – what is it about?
    In 과천 출장샵 this article, I'll walk you through a possible Asian casino that offers various betting options. Read our guide to the 4 answers  · 의정부 출장마사지  Top answer: I've 광주 출장마사지 done a few research and this will be my guide 안양 출장안마 to all 김제 출장마사지 the Asian online gambling.

    BalasHapus

Popular Post

Blogger templates

- Edited by valentinoes.blogspot.com - Powered by Blogger -